Jakarta . Tiket.com , agen perjalanan online Indonesia , bertujuan untukmengadakan penawaran umum perdana di Bursa Pasar NASDAQ tahun depan , bergabung dengan jajaran perusahaan teknologi Asia lainnya diperdagangkan di Amerika Serikat .
Tiket.com akan menjadi perusahaan online dari Indonesia untuk menawarkan saham kepada investor di pasar saham AS, yang telah memikat perusahaan teknologi terkait lainnya dari negara-negara lain untuk meningkatkan modal di sana.
Natali Ardianto , pendiri dan chief technology officer dari Tiket.com , mengatakan start- up , yang menguntungkan , telah mempersiapkan untuk IPO
" Jika semuanya berjalan dengan baik , kami berencana untuk mengadakan IPO tahun depan, " kata Natali di IBM Smart Cloud dan Managed Service acara di Jakarta, Kamis .
Hasil dari IPO akan digunakan untuk meningkatkan rencana ekspansi perusahaan , katanya .
Natali mengatakan perusahaan telah berbicara dengan dua bank investasi untuk membantu mengelola IPO , meskipun ia menolak untuk mengungkapkan nama-nama bank dan hal IPO .
Natali juga tidak memberikan rincian tentang pertama kali penjualan saham publik dan pemegang saham Tiket.com .
Didirikan pada bulan Agustus 2010 , Tiket.com memungkinkan pelanggan untuk memesan tiket pesawat, tiket kereta api , kamar hotel dan sewa mobil online. Sekarang itu adalah salah satu perjalanan online situs pemesanan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia , mengambil 2.000 sampai 3.000 transaksi per hari .
Tiket.com disajikan rata-rata 3.000 transaksi senilai Rp 2 miliar ($ 169.000), per hari tahun lalu, menurut Natali. Hal ini menargetkan 5.700 transaksi per hari tahun ini.
"Kami juga sudah menguntungkan sejak Mei tahun lalu, arus kas kita tidak lagi negatif," tambah Natali.
Penjualan Tiket.com melonjak dengan 1.300 persen antara 2012 dan 2013. pemesanan Airline kontribusi besar, mencapai 40 persen, kata Natali tersebut. Pemesanan untuk kamar hotel dan tiket kereta api melalui perusahaan yang kedua dan kontributor ketiga terbesar untuk penjualan.
Di Indonesia, situsnya terdaftar sebagai Tiket.com.
Sejak 2011, start-up Indonesia telah menarik investasi dari orang-orang kaya seperti Martin Hartono, putra Robert Budi Hartono, kepala konglomerat Indonesia Djarum.
Sejak ia mulai Global Digital Prima Venture pada tahun 2010, Martin telah membeli mayoritas dan minoritas saham di beberapa situs muncul negara. Dia menjadi berita utama pada bulan Januari 2011 ketika PDB Venture mengakuisisi saham di Kaskus, situs komunitas terbesar di Indonesia.
Saat ini, perusahaan telekomunikasi milik negara Telekomunikasi Indonesia merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia yang diperdagangkan di Amerika Serikat, di Bursa Efek New York.
Hon Hai Precision Industry, produsen teknologi tinggi Taiwan yang lebih dikenal sebagai Foxconn Technology Group, memiliki sahamnya diperdagangkan pada teknologi-sarat NASDAQ, yang menghitung Microsoft dan Apple sebagai perusahaan yang terdaftar.
Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar untuk digunakan secara online, peringkat tinggi di antara pengguna dengan bangsa untuk jaringan media sosial seperti Facebook dan Twitter.(beritasatu)
