Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akhirnya memastikan kalau Sirkuit Sentul, Jawa Barat, sebagai arena penyelenggaraan MotoGP, yang direncanakan akan digelar di Indonesia pada tahun 2017.
Kepastian itu sendiri disampaikan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, setelah melakukan pertemuan dengan pengelola sikuit Sentul, Tinton Soeprapto, di Kantor Kemenpora, Senayan, Rabu (25/11).
“Venue-nya sudah pasti di Sentul. Kami menghormati jika ada daerah lain yang ingin membangun sirkuit, minimal Indonesia punya pilihan jika ingin menggelar balap[an] lagi,” ujar Gatot.
Pernyataan dari Gatot menjadi angin segar untuk pengelola Sentul. Sebab, dalam Letter of Intent (LOI) yang ditandatangani Menpora Imam Nahrawi, Rabu (18/11) lalu, belum tertulis sirkuit mana yang akan digunakan untuk menjadi arena balapan MotoGP.
Walau demikian, tugas berat akan dipikul pengelola Sentul dan Tinton sendiri. Sebab, pemerintah mendesak agar masterplan penyelenggaraan MotoGP segera diselesaikan.
“Kami sudah minta kepada Bapak Tinton agar masterplan-nya segera diselesaikan, karena pak Tinton ‘kan selalu berdalih bahwa mereka menggunakan konsultan lain, Hermann Tilke. Setidaknya ada laporan setiap berapa pekan soal progress masterplan-nya seperti apa,” jelas Gatot.
Sambil menunggu masterplan, pemerintah sekarang tengah mempersiapkan payung hukum berupa Keputusan Presiden tentang panitia nasional penyelenggaraan Indonesia MotoGP tahun 2017-2019.
“Saat ini Keppres tentang panitia nasional penyelenggaraan Indonesia MotoGP tahun 2017-2019 sudah ada dan tinggal melengkapi tulisannya saja. Ini sudah tuntas semua tinggal mengisi misalnya tentang bahwa berdasarkan LOI tempo hari tanggal dan tahun ini pun sudah selesai. Sekalipun ada penambahan satu dua itu sifatnya hanya tidak terlalu subtantif sekali,” tutur Gatot
